Rabu, 02 Juni 2010

Bentuk perilaku dari gangguan kecemasan

Bentuk perilaku dari gangguan kecemasan umum atau GAD (generalized anxiety disorder):
Ciri perilaku pada anak
- Menangis, marah (tantrum), berdiam diri, ketakutan, tergantung
- Pemalu yang berlebih.
- Menghindari interaksi dengan orang baru, dan merasa menderita dengan lingkungan sosial yang baru.

Gangguan kecemasan umum pada anak ini biasanya terjadi dan menetap selama enam bulan dan berpengaruh pada perilaku sehari-hari baik di rumah, sekolah, atau dengan teman-temannya.

Sedangkan ciri perilaku pada remaja adalah :
- Kecemasan yang menunjukkan pada gejala fisik. Misal: berkeringat, sakit perut, gemetar, sesak di dada, sakit kepala, atau gelisah.
- Menunjukkan perilaku menghindar. Misalnya saja menghindari kegiatan sekolah, atau menghindar dari lingkungan sosialnya dan malas bergaul
- Gangguan tidur atau kesulitan untuk tidur
- Kekhawatiran yang berlebih Dalam hal ini peran orangtua sangatlah diperlukan guna membantu anak atau remaja dalam menangani kecemasan yang dialaminya.

Hendaknya orangtua dapat lebih peka terhadap keadaan atau perubahan yang sedang dialami oleh anak. Berbicara secara langsung merupakan salah satu cara yang paling efektif dan memiliki pengaruh luas terhadap jiwa anak. Membicarakan mengenai kekhawatiran dan ketakutan yang dirasakan mereka, diharapkan akan sangat membantu meringankan beban yang dialami. Orangtua dapat pula menyampaikan pada mereka bahwa orang lain juga pernah mengalami hal yang serupa. Hal lain yang dapat diperoleh bahwasannya dengan berbicara secara langsung, orangtua mampu menguatkan anak dalam beradaptasi dengan kondisi dan keadaannya saat ini.

Disamping itu juga orangtua dapat memberikan dorongan dan semangat dengan menggali potensi atau keahlian dalam diri anak. Sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuannya dan tidak lagi merasa malu atau minder dengan keadaannya. Melalui berbicara ataupun berinterkasi dengan anak diharapkan nantinya kecemasan yang muncul dapat berkurang bahkan hilang.

Gangguan kecemasan umum dapat pula ditangani dengan melibatkan bantuan terapis, dokter, pihak sekolah, maupun keluarga. Adanya keterbukaan dan komunikasi baik antara keluarga, sekolah, dan profesional yang lain dapat meningkatkan kualitas hidup pada anak dan remaja yang sedang mengalami kecemasan.

“Kecemasan bisa dialami siapa saja, tapi bagaimana kita menyikapi semua itu sehingga tidak merugikan kita merupakan hal yang utama” (Ismira Dewi, 2008 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar