Kamis, 03 Juni 2010

Treatment Gangguan kecemasan

Treatment Gangguan kecemasan

Medikasi
Treatment GAD pada dasarnya hampir sama dilakukan pada penderita gangguan kecemasan lainnya.
Obat acuan SSRI (Selective Serotonin-Reuptake Inhibitors) adalah Venlafaxine (Effexor). Penggunaan obat jenis SSRI ini memunculkan rasa gugup pada pengguna awal, disamping itu jenis obat-obatan ini haruslah dibawah pengawasan dokter secara ketat. Dosis yang tidak tepat dapat mengakibatkan terjadinya penurunan (disfungsi) seksual.

Obat jenis tricyclics dapat berupa imipramine (Tofranil)

Jenis obat anti kecemasan lainnya;
- Clonazepam (Klonopin), alprazolam (Xanax) digunakan bila disertai dengan adanya serangan panik.
- Buspirone (Buspar), merupakan azapirone, adalah jenis obat terbaru dalam pengobatan anti cemas untuk pasien dengan gangguan GAD. Efek penggunaan obat ini adalah munculnya rasa sakit kepala, gugup dan pusing. Tidak seperti benzodiazepines, buspirone haruslah digunakan secara konsisten setidaknya 2 minggu untuk dapat melihat hasil yang lebih baik.

Psikoterapi
Psikoterapi yang sering digunakan untuk gangguan GAD adalah cognitive-behavioural therapy (CBT), sama halnya dengan treatment yang diberikan pada gangguan cemas pada umumnya. Lamanya terapi minimal dilakukan adalah selama 12 minggu, biasanya dipilih group terapi dengan kondisi anggota group adalah sama dengan pasien dianggap lebih efektif dalam penyembuhan.

Dalam CBT, terapis akan memberikan latihan pernafasan dan teknik relaksasi ketika menghadapi kecemasan, dalam terapi ini terapis berusaha membantu pasien menemukan ketenangan dengan menciptakan rileks dalam diri individu, bersamaan dengan itu pasien juga diberikan sugesti bahwa kecemasan-kecemasan yang muncul itu tidak realistis.

CBT diberikan bila adanya keinginan dan kerjasama antara pasien dan terapis untuk efektivitas treatment yang akan dilakukan. Pasien haruslah bekerjasama sepenuhnya dan melakukan semua perintah-perintah yang terapis berikan, oleh karenanya CBT tidak akan diberikan bila tidak adanya keinginan pasien untuk melakukan psikoterapi. Pada akhir CBT, beberapa tugas akan diberikan oleh terapis untuk dikerjakan dan dilakukan oleh pasien di rumah, pasien juga harus melaporkan efektivitas dan kemajuan yang diraihnya selesai CBT diberikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar