Kamis, 03 Juni 2010

Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi

1. Definisi Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk mencapai taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan yang ditetapkan oleh siswa itu sendiri. Untuk itu maka siswa dituntut untuk bertanggung jawab mengenai taraf keberhasilan yang akan diperilehnya.
McClelland juga berpendapat tentang motivasi berprestasi. McClelland dan Atkinson (dalam Dahlani, 2005) menyebutkan ”Setiap orang mempunyai tiga motif yakni motivasi berprestasi (achievement motivation), motif bersahabat (affiliation motivation) dan motif berkuasa (power motivation)”. Dari ketiga motif itu dalam penelitian ini akan difokuskan pada motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi dapat untuk bekerja dan belajar.
Menurut McClelland dan Atkinson (dalam Dahlani, 2005) bahwa ”Achiement motivation should be characterzed by high hopes of success rather than by fear of failure” artinya motivasi berprestasi merupakan ciri seorang yang mempunyai harapan tinggi untuk mencapai keberhasilan dari pada ketakutan kegagalan. Selanjutnya dinyatakan McClelland (dalam Dahlani, 2005) bahwa ”motivasi berprestasi merupakan kecenderungan seseorang dalam mengarahkan dan mempertahankan tingkah laku untuk mencapai suatu standar prestasi”. Pencapaian standar prestasi digunakan oleh siswa untuk menilai kegiatan yang pernah dilakukan. Siswa yang menginginkan prestasi yang baik akan menilai apakah kegiatan yang dilakukannya telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ahli lain yakni Gellerman (dalam Dahlani, 2005) menyatakan bahwa orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan sangat senang kalau ia berhasil memenangkan suatu persaingan. Ia berani menanggung segala resiko sebagai konsekuensi dari usahanya untuk mencapai tujuan. Sedangkan motivasi berprestasi menurut Tapiardi (dalam Dahlani, 2005) adalah sebagai suatu cara berfikir tertentu apabila terjadi pada diri seseorang cenderung membuat orang itu bertingkah laku secara giat untuk meraih suatu hasil atau prestasi.
Dari pendapat di atas dapat di pahami bahwa dengan adanya motivasi berprestasi dalam diri individu akan menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, akan menumbuhkan individu-individu yang bertanggung jawab dan dengan motivasi berprestasi yang tinggi juga akan membentuk individu menjadi pribadi yang kreatif.
Komarudin (dalam Dahlani, 2005) menyebutkan bahwa motivasi berprestasi meliputi pertama kecenderungan atau upaya untuk berhasil atau mencapai tujuan yang dikehendaki; kedua keterlibatan ego individu dalam suatu tugas; ketiga harapan suatu tugas yang terlihat oleh tanggapnya subyek; keempat motif untuk mengatasi rintangan atau berupaya berbuat sesuatu dengan cepat dan baik.
Motivasi berperan sebagai sasaran dan sekaligus alat untuk prestasi yang lebih tinggi. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan menampilkan tingkah laku yang berbeda dengan orang yang bermotivasi rendah. Ada empat hal menurut Mc Clelland (dalam Dahlani, 2005) yang membedakan tingkat motivasi berprestasi tinggi dari seseorang dengan orang lain, yaitu :
a. Tanggung jawab
Individu yang memiliki motivasi yang tinggi akan merasa dirinya bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Ia akan menyelesaikan setiap tugas yang dikerjakannya dan tidak akan meninggalkan tugas itu sebelum selesai.
b. Mempertimbangkan resiko
Individu dengan motivasi tinggi akan memilih tugas dengan derajat kesukaran yang yang sedang, yang menantang kemampuannya, namun masih memungkinkannya untuk berhasil menyelesaikan dengan baik.
c. Memperhatikan umpan balik
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi menyukai pemberian umpan balik atas hasil kerjanya.
d. Kreatif-Inovatif
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung bertindak kreatif, dengan mencari cara baru untuk menyelesaikan tugas seefisien dan seefektif mungkin.

Dahlani, I. (2005). Motivasi berprestasi. http://konselingindonesia.com/index.php?option=com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar